Sekolah adiwiyata adalah program pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 52 Tahun 2019 Tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. Mengingat bahwa lingkungan merupakan unsur yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini dikarenakan lingkungan dapat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas, termasuk dalam kegiatan di sekolah. Adiwiyata sendiri adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan program adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadikan warga sekolah dapat peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan sekolah. Program adiwiyata dapat mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program adiwiyata diharapkan dapat menciptakan sekolah yang sejuk dan nyaman, khususnya bagi kebutuhan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Selain itu, adiwiyata lebih bermakna pada pembentukkan sikap peserta didik dan seluruh warga sekolah terhadap lingkungan.
Di SMAN 1 Pakem sendiri, budaya peduli lingkungan sudah dibiasakan dan berlaku bagi seluruh warga sekolah yang mana sebagai implementasi dari visi dan misi sekolah. Untuk program adiwiyata sendiri di SMAN 1 Pakem sedang dirintis.
Dalam rangka mendukung dan mewujudkan sekolah adiwiyata di lahan yang terbilang cukup sempit, sehingga sekolah berupaya mencanangkan program adiwiyata demi terciptanya sekolah yang aman, nyaman, dan bersih. Selain dari lahan yang kurang memadai, perlu diketahui juga bahwa lokasi SMAN 1 Pakem yang terletak di tepi jalan raya, yang mana setiap harinya terdampak polusi dari kendaraan secara langsung. Menindaklanjuti dari hal ini, kemudian SMAN 1 Pakem berusaha menjadikan sekolah yang lebih sehat, asri, dan nyaman melalui program Adiwiyata. Untuk memaksimalkan program adiwiyata tersebut, sekolah memulai untuk menanam tanaman penghasil O2 (Oksigen), seperti tumbuhan lili paris, sri rejeki, krisan, dan lain-lain serta tumbuhan pengikat CO2 (karbondioksida), seperti anggrek, sirih gading, lidah mertua, dan lain-lain. Oleh karena itu, perlunya sinergi dari seluruh warga sekolah dalam mendukung pelaksanaan program tersebut guna perintisan sekolah adiwiyata.